Sabtu, 05 Februari 2011

manfaat biji rambutan untuk penyakit diabetes

Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300-600 m dpl.
Pohon dengan tinggi 15-25 mm ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2-4 pasang. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang runcing, tepi rata, pertulangan menyirip letaknya berseling, dengan anak daun bulat lonjong, panjang 7,5-20 cm, lebar 3,5-8,5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda.
Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4-5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu.
Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Ada banyak jenis rambutan, seperti ropiah, simacan, sinyonya, lebakbulus, dan binjei. Perbanyak dengan biji, tempelan tunas, atau dicangkok
Sifat dan Khasiat
Kulit buah berkasiat sebagai penurun panas. Biji berkhasiat menurunkan kadar gula darah (Hipoglikemik).
Kandungan Kimia
Buah mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tanin dan saponin, flavonoida, petic substances dan zat besi.
Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan adalah kulit buah, kulit kayu, daun, biji dan akarnya.
Indikasi
Kulit buah digunakan untuk mengatasi
• Disentri
• Demam
Kulit kayu digunakan untuk mengatasi
• Sariawan
Daun dugunakan untuk mengatasi
• Diare
• Menghitamkan rambut
Akar dugunakan untuk mengatasi
• Demam
Biji digunakan untuk mengatasi
• Kencing manis (diabetes melitus)
Cara Pemakainan
Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Lihat contoh pemakaian Untuk pemakaian luar, giling daun sampai halus, lalu tambahkan sedikit air. Gunakan air perasan untuk menghitamkan rambut yang beruban.
Contoh Pemakaian
• Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali, masing-masing tiga perempat gelas.
• Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai mendidih sampai 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
• Menghitamkan rambut beruban
Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahan sedikit air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut kepala Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
• Kencing manis
Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lalukan 1-2 kali sehari
• Sariawan
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat.
POTENSI EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) SEBAGAI MINUMAN PENURUN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
Nurosid1, Aulidya Nurul H2, Kustini3
Diajukan dalam rangka mengikuti seleksi Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional BEM Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS)
@ Diajukan 14 Januari 2006, Belum lolos
RINGKASAN
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh penduduk dunia. Federasi Diabetes Internasional (IDF) melaporkan bahwa penduduk dunia yang menderita diabetes mellitus pada tahun 2004 adalah sebanyak 177 juta orang. Jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia juga meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 7 juta orang atau 1,5 – 2 % penduduk dunia.
Banyaknya penderita diabetes mellitus mendorong para peneliti untuk mengkaji lebih mendalam mengenai penyakit tersebut. Hasil kajian para peneliti ditemukan suatu upaya untuk mencegah dan mengobatinya, diantaranya dengan olagraga yang cukup, terapi insulin dan obat-obat medis. Namun, upaya tersebut belum cukup untuk mrngatasi penyakit diabetes mellitus. Usaha untuk mengatasi permalahan tersebut yaitu kembali ke alam, salah satunya dengan menggunakan biji rammbutan. Biji rambutan mengandung lemak dan polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia ini berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah). Inilah yang menjadi alasan biji rambutan dapat dijadikan terapi dalam menurunkan kadar gula darah penderita diabetes yang cenderung tinggi (Human Health, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar